Sebagai seorang pengguna komputer dengan intensitas pemakaian yang sangat tinggi, saya menyadari betapa bahayanya duduk berlama-lama di depan komputer dengan mata yang selalu fokus ke layar. Katanya sih berpotensi menimbulkan CVS (Computer Vision Syndrome)...
Tapi alhamdulillah, barusan iseng menjelajah, nemu deh artikel ini, mudah-mudahan bermanfaat buat semuanya...
Pakar kesehatan mata Dr Jennifer Ashton menjelaskan, CVS juga bisa akibat penggunaan perangkat genggam seperti iPhone atau iPod secara berlebihan. "Gejala paling umum adalah mata terasa perih, kering atau iritasi mata, kelelahan, dan sakit kepala," katanya, dikutip dari Times of India.
Demi mengurangi dan mencegah kelelahan mata akibat alat-alat teknologi, Dr Ashton membagi beberapa tips.
1. Berkedip lebih sering
Ketika melihat layar komputer atau perangkat digital, mata seringkali berkedip dua-tiga kali lebih sedikit daripada biasanya. Hal ini dapat mengakibatkan 'mata kering'. Berkedip lebih sering membuat air mata membasahi seluruh indera penglihatan. Secara alami airmata merupakan obat mata.
2. Aturan 20/20/20
Apabila pekerjaan Anda menghabiskan waktu lama di depan sebuah perangkat digital gunakan teknik 20/20/20. Setiap 20 menit, luangkan waktu sekitar 20 detik untuk melihat sesuatu yang berjarak 20 meter dari tempat duduk. Aktivitas tersebut memungkinkan mata untuk beristirahat.
3. Pastikan cukup pencahayaan
Untuk membantu meringankan beban mata, jaga agar cahaya mengarah langsung ke benda atau sesuatu yang Anda baca, bukan mata. Atur posisi layar komputer dengan cara mengurangi pantulan dari silau cahaya dekat jendela atau lampu di atas kepala.
4. Lokasi layar komputer
Letakkan layar komputer 15-20 derajat di bawah pandangan mata (sekitar 4-5 inci) diukur dari pusat layar dan sekitar 20-28 inci dari mata. (pet)
So, mulai disayang-sayang yah tu mata !!!
Hhe...
Selasa, 03 Agustus 2010
Minggu, 01 Agustus 2010
Kiat Sukses Menjadi Backpackers
Backpacker itu "Freedom of Travel Adventure".
Backpacker menjadi kesenangan dan hobby tersendiri bagi penggilanya. Bagaimana tidak, kita itu masuk ke dunia yang baru yang belum pernah kita jamah sebelumnya dengan biaya yang pas-pasan. Hhe...
Yang dahsyat itu adalah saat kita menyadari bahwa kita berhasil survive di dunia yang baru tersebut...
Ini nih kiat-kiat sukses menjadi backpacker... ditambah-tambahin pengalaman pribadi...
1. Pakailah ransel
kenapa? Pertama, biar sah disebut ‘backpacker’. Hhe...
Untuk alasan teknisnya, ransel ini memang paling praktis diajak kemana aja. Bayangin aja kalo pakai koper, susah dumz pas mesti ngejar-ngejar bis, atau pas naik turun truk. :)
Dengan ransel, kedua tangan kita bebas melakukan tugas lainnya seperti 'ngupil' (lho?). Yah, memang lebih nyamankan kalo kedua tangan kita lebih bebas.
2. Banyak-banyaklah punya teman
Menginap di rumah teman, bisa jadi satu kiat untuk ngirit ongkos penginapan. Loooh, kesannya kok memanfaatkan teman sekali. Aaaah, nggak juga, selama yang diinapi senang dan menawarkan diri, kenapa tidak?
Waktu gw pulang dari Bali juga gitu kok, numpang nginep di surabaya. Alhasil,kosannya amburadul. Hhe...
Paling tidak, punya teman di berbagai pelosok kota dan penjuru dunia memudahkan kita untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan, yang kadang tidak ada di tourist guide book.
3. Rajin-rajinlah berkenalan di jalan
Tapi jangan kerajinan ya ntar kesannya sok ramah sekaleeee. Sesama backpackers biasanya dah saling ngerti, dan bisa diajak join semisal mo sharing kamar, mo jalan bareng biar irit ongkos perjalanan (terkadang seperti di Bali, lebih murah nyewa mobil untuk beramai-ramai ketimbang naik transportasi umum – jadi backpackers nggak haram laaah sewa mobil, asal ngirit).
4. Latih perut agar tidak manja
Jadi, bisa makan apa saja dan kapan saja dan dimana saja. Sebenarnya nggak cuma perut, tapi juga tubuh secara umum, jadi bisa tidur dimana saja termasuk kalau terpaksa, ngegelar tikar di masjid atau di emperan.
Waktu di Bali, pernah juga tuh gw tidur di pantai,alasnya sarung doang, gara-gara ga kebagian hotel yang murah.
(Waaah, kesannya kok ‘kere’ sekali...)
5. Bagi para cewek: safety first
Keamanan sebenarnya tidak pandang cowok atau cewek, tapi karena cewek lebih rentan untuk diperkosa, ya faktor keamanan jadi nomor satu dalam pengambilan keputusan misalnya: memilih penginapan, cara mencapai daerah tujuan termasuk estimasi waktu.
6. Berpeganglah pada prinsip
Menggelandang itu menyenangkan! Karena tidak terpatok pada schedule dan keterbatasan waktu untuk berada di satu objek, tidak terikat pada tata tertib bila pergi berombongan, dan bila pergi dengan sesama backpackers pun, karena sudah sejiwa, ya asik aja men semuanya!
Tips-tips yang lain seperti penyusunan anggaran secara cermat, pengumpulan informasi lengkap sebelum berangkat, dan lain sebagainya itu kiat yang kudu dimiliki pelancong secara umum.
Tinggal cabut deh ngelancong !!!
We, the traveler journeying into the unknown
Sumber: situs indobackpacker.com
Backpacker menjadi kesenangan dan hobby tersendiri bagi penggilanya. Bagaimana tidak, kita itu masuk ke dunia yang baru yang belum pernah kita jamah sebelumnya dengan biaya yang pas-pasan. Hhe...
Yang dahsyat itu adalah saat kita menyadari bahwa kita berhasil survive di dunia yang baru tersebut...
Ini nih kiat-kiat sukses menjadi backpacker... ditambah-tambahin pengalaman pribadi...
1. Pakailah ransel
kenapa? Pertama, biar sah disebut ‘backpacker’. Hhe...
Untuk alasan teknisnya, ransel ini memang paling praktis diajak kemana aja. Bayangin aja kalo pakai koper, susah dumz pas mesti ngejar-ngejar bis, atau pas naik turun truk. :)
Dengan ransel, kedua tangan kita bebas melakukan tugas lainnya seperti 'ngupil' (lho?). Yah, memang lebih nyamankan kalo kedua tangan kita lebih bebas.
2. Banyak-banyaklah punya teman
Menginap di rumah teman, bisa jadi satu kiat untuk ngirit ongkos penginapan. Loooh, kesannya kok memanfaatkan teman sekali. Aaaah, nggak juga, selama yang diinapi senang dan menawarkan diri, kenapa tidak?
Waktu gw pulang dari Bali juga gitu kok, numpang nginep di surabaya. Alhasil,kosannya amburadul. Hhe...
Paling tidak, punya teman di berbagai pelosok kota dan penjuru dunia memudahkan kita untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan, yang kadang tidak ada di tourist guide book.
3. Rajin-rajinlah berkenalan di jalan
Tapi jangan kerajinan ya ntar kesannya sok ramah sekaleeee. Sesama backpackers biasanya dah saling ngerti, dan bisa diajak join semisal mo sharing kamar, mo jalan bareng biar irit ongkos perjalanan (terkadang seperti di Bali, lebih murah nyewa mobil untuk beramai-ramai ketimbang naik transportasi umum – jadi backpackers nggak haram laaah sewa mobil, asal ngirit).
4. Latih perut agar tidak manja
Jadi, bisa makan apa saja dan kapan saja dan dimana saja. Sebenarnya nggak cuma perut, tapi juga tubuh secara umum, jadi bisa tidur dimana saja termasuk kalau terpaksa, ngegelar tikar di masjid atau di emperan.
Waktu di Bali, pernah juga tuh gw tidur di pantai,alasnya sarung doang, gara-gara ga kebagian hotel yang murah.
(Waaah, kesannya kok ‘kere’ sekali...)
5. Bagi para cewek: safety first
Keamanan sebenarnya tidak pandang cowok atau cewek, tapi karena cewek lebih rentan untuk diperkosa, ya faktor keamanan jadi nomor satu dalam pengambilan keputusan misalnya: memilih penginapan, cara mencapai daerah tujuan termasuk estimasi waktu.
6. Berpeganglah pada prinsip
Menggelandang itu menyenangkan! Karena tidak terpatok pada schedule dan keterbatasan waktu untuk berada di satu objek, tidak terikat pada tata tertib bila pergi berombongan, dan bila pergi dengan sesama backpackers pun, karena sudah sejiwa, ya asik aja men semuanya!
Tips-tips yang lain seperti penyusunan anggaran secara cermat, pengumpulan informasi lengkap sebelum berangkat, dan lain sebagainya itu kiat yang kudu dimiliki pelancong secara umum.
Tinggal cabut deh ngelancong !!!
We, the traveler journeying into the unknown
Sumber: situs indobackpacker.com
Langganan:
Postingan (Atom)